Sejarah Berdirinya Stikes Yarsi Sumbar Bukittinggi
Pendidikan Tinggi adalah merupakan lembaga untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayan nasional, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 1999.
Kota Bukittinggi yang dikenal dengan istilah Kota Jam Gadang dan kota Wisata memiliki posisi kota yang terletak antara 100 20 – 100 25 Bujur Timur dan 00 16 00 20 Lintang Selaatan sekitar 780 950 meter, yang memiliki luas daerah lebih kurang 25.239 Km2. Jumlah penduduk Kota Bukittinggi menurut hasil sensus penduduk tahun 2006 adalah 101.276 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Agam 500.000 jiwa. Sebelum keluarnya PP Nomor : 8 1998 ibu kota Kabupaten Agam adalah Bukittinggi, kemudian untuk perluasan kota maka setelah keluarnya peraturan pemerintah ini ibu kota Kabupaten Agam dipindahkaan ke Lubuk Basung dan Bukittinggi menjadi Kotamadya. Kota Bukittinggi terletak sangat strategis sekali, dan merupakan jantung kota dari Propinsi Sumatra Barat dimana arus perdagangan dewasa ini antara Propinsi Sumatra Barat dengan Propinsi Riau dan Propinsi Sumatra Utara, selalu melalui Kota Bukittinggi sehinggapusa perdagangan saat ini berada di Kota Bukittinggi. Disamping itu Kota Bukittinggi juga merupakan daerah tujuan wisata dari Riau, Jambi, Bengkulu serta Sumatra Barat karena
Kota Bukittinggi sangaat didukung oleh alam yang indah serta banyak peninggalan sejarah yang masih awet dan bagus untuk dikunjungi wisatawan, baik dari daerah terdekat seperti dari Riau, Medan, Bengukulu dan Jambi tetapi juga cukup banyak dari manca negara seperti Singapura, Belanda, Inggris Dan Australia serta beberapa negara lainnya. Semakin berkembang suatu daerah maka semakin tinggi pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, hal ini jelas akan mempengaruhi orientasi pelayanan kesehatan dari yang bersifat kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan prefentatif.
Untuk itu sangat diperlukan peningkatan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang siap pakai dan profesional di tengah masyarakat, pelayanan kesehatan profesional akan tercapai bila tenaga tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan cukup dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana pelayanan kesehataan yang diberikan kepada seseorang merupakan amal yang tinggi.
Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatra Barat sejak berdirinya 31 januari 1969 bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan memiliki visi yakni menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas, hal ini telah di buktikan dengan
berdirinya 7 (tujuh) buah Rumah Sakit dan balai kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Sumatra Barat dan telah melahirkan tenaga kesehatan khususnya perawat mulai dari SPKU, SPK yang lulusannya sebagian besar telah bekerja di rumah sakit /Instansi Kesehatan Pemerintah dan di Yayasan Rummah Sakit Islam (YARSI) dan unit pelayanan lainnya
Saat ini jenis status pendidikaan dibawah YARSI SUMBAR adalah D.III Keperawatan atau AKPER ( Akademi Keperawatan) YARSI SUMBAR di BUKITTINGGI DepKes RI No.HK 00.06.1.3.0009 dan Dikti No.16/d/2006 sekarang sudah terakredisi Pusdiknakes RI nilai b+,No.HK.00.06.02.02.1791. Dalam rangka menghadapi era globalisasi tahun 2010 yang akan datang maka Pemerintah Republik Indonesia malalui Departemen Kesehatan telah memiliki visi pada pilar paradigma sehat yaitu pemberian pelayan kesehatan yang profesional . Berdasarkan data SUMBAR Dalam Angka
Kantor Dinas & Kessos SUMBAR, terdapat fasilitas pelayanan kesehatan 17 RS Pemerintah (2 RS tipe B, 11 RS tipe C,3 RS tipe Daerah dan 1 RS Jiwa), 25 RS Swasta didalamnya (termasuk 7 RS dan Balai Kesehatan YARSI se SUMBAR), 204 Puskemas, 8112 Puskesmas pembantu, dan cukup banya balai kesehatan dan klinik-klinik kesehatan swata lainnya. Survei lapangan yang dilakukaan didaerah Sumatra Barat bagian Utara yaitu Kabupaten Pasaman, 50 Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Agam dan khususnnya Kota Bukittinggi terdapat 7 buah Rumah Sakit Pemerintah dan 4 buah Rumah Sakit Swasta yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatra Barat ditambah dengan 51 buah Klinik / Balai Pengobatan daan bahkan Pemerintah Sumatra Barat tahun 2001 telah menunjuk Kota Bukittinggi sebagai tempat didirikannya Rumah Sakit Pusat Stroke Nasional (RSSN Bukittinggi) di Bukittinggi yang dulunya RSUP Bukittinggi. Karena itu sesuai dengan Visi dan misi dari Pemerintah Kota Bukittinggi yakni menciptkan tenaga kesehatan yang profeional dan memiliki kemmpuan yang tinggi serta terampil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Melihat peluang diatas, khususnya mengakomodir cita-cita dalam visi dan misi Yarsi Sumbar tentang keinginan pengembangan pendidikan dibidang kesehatan di Sumatra Barat dalam bentuk
STIKES dengan keterpaduan program dibuka di daerah Kota Bukittinggi dengan prinsip aliansi dengan User serta pendidikaan sejenis yang ada, tentunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan standar yang ada. Selain itu Menyikapi peningkatan dan penyediaan tenaga kesehatan yang profesional dan memenuhi tandar pelayanan masih banyak tuntutan masyarakat daaan Pemerintaah akan tenaga kesehatan yang ahli dibidang keperawatan, kesehatan, serta tenaga kesehatan penunjang lainnya, maka Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) SUMBAR berkeinginan untuk mengembangkan / meningkatkan status pendidikan yang ada sekarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES YARSI SUMBAR ) bertempat di Bukittinggi dengan prioritas 3 (tiga) program studi yaitu : 1. Program Studi Ilmu
Keperawataan (jenjang S-1), Penambahan pengusulan program baru.
2. Program Studi Ilmu Kebidanan (jenjang D III), Penambaahan pengusulan program baru.
3. Program Studi Ilmu Keperaawatan (jenjang D III), sebagai pendamping persyaratan menjadi 3 program studi yang sekarang sudah berdiri sesuai izin Depkes RI No. HK.00.06.1.3.009 & ndash; 3 Januari 2000,
Perpanjangan No. HK.00.06.1.1.02008 – 14 Juni 2002. Serta telaah konvensi Izin Dikti No. 116/D/O/2006. Pembukaan ketiga program studi tersebut tentunya telah didukung dengan cukup sarana dan prasarana yang memadaai yaitu gedung tempaat kuliah milik sendiri, Rumah Sakit tempat praktikum milik sendiri, Laboratorium Keperawatan, Laboratorium Biomedik Dasar, Laboratorium Komputer (Multimedia) yang semuanya milik sendiri, Alat Media Pendidikan seperti : OHP, LCD beserta Lap Top, Wire Less, internet , White Board, Meja, Kursi Kuliah, TV, Video, Buku perpustakaan sudah lebih dari 1000 Judul, peralatan administrasi perkantoran seperti : Komputer kantor, mesin foto copy, printer, calculator, lemari arsip, meja dan kursi kerja daan lain-lain
Materi refrensi www.stikesyarsibukittinggi.com
Pendidikan Tinggi adalah merupakan lembaga untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayan nasional, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 1999.
Kota Bukittinggi yang dikenal dengan istilah Kota Jam Gadang dan kota Wisata memiliki posisi kota yang terletak antara 100 20 – 100 25 Bujur Timur dan 00 16 00 20 Lintang Selaatan sekitar 780 950 meter, yang memiliki luas daerah lebih kurang 25.239 Km2. Jumlah penduduk Kota Bukittinggi menurut hasil sensus penduduk tahun 2006 adalah 101.276 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Agam 500.000 jiwa. Sebelum keluarnya PP Nomor : 8 1998 ibu kota Kabupaten Agam adalah Bukittinggi, kemudian untuk perluasan kota maka setelah keluarnya peraturan pemerintah ini ibu kota Kabupaten Agam dipindahkaan ke Lubuk Basung dan Bukittinggi menjadi Kotamadya. Kota Bukittinggi terletak sangat strategis sekali, dan merupakan jantung kota dari Propinsi Sumatra Barat dimana arus perdagangan dewasa ini antara Propinsi Sumatra Barat dengan Propinsi Riau dan Propinsi Sumatra Utara, selalu melalui Kota Bukittinggi sehinggapusa perdagangan saat ini berada di Kota Bukittinggi. Disamping itu Kota Bukittinggi juga merupakan daerah tujuan wisata dari Riau, Jambi, Bengkulu serta Sumatra Barat karena
Kota Bukittinggi sangaat didukung oleh alam yang indah serta banyak peninggalan sejarah yang masih awet dan bagus untuk dikunjungi wisatawan, baik dari daerah terdekat seperti dari Riau, Medan, Bengukulu dan Jambi tetapi juga cukup banyak dari manca negara seperti Singapura, Belanda, Inggris Dan Australia serta beberapa negara lainnya. Semakin berkembang suatu daerah maka semakin tinggi pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, hal ini jelas akan mempengaruhi orientasi pelayanan kesehatan dari yang bersifat kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan prefentatif.
Untuk itu sangat diperlukan peningkatan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang siap pakai dan profesional di tengah masyarakat, pelayanan kesehatan profesional akan tercapai bila tenaga tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan cukup dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana pelayanan kesehataan yang diberikan kepada seseorang merupakan amal yang tinggi.
Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatra Barat sejak berdirinya 31 januari 1969 bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan memiliki visi yakni menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas, hal ini telah di buktikan dengan
berdirinya 7 (tujuh) buah Rumah Sakit dan balai kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Sumatra Barat dan telah melahirkan tenaga kesehatan khususnya perawat mulai dari SPKU, SPK yang lulusannya sebagian besar telah bekerja di rumah sakit /Instansi Kesehatan Pemerintah dan di Yayasan Rummah Sakit Islam (YARSI) dan unit pelayanan lainnya
Saat ini jenis status pendidikaan dibawah YARSI SUMBAR adalah D.III Keperawatan atau AKPER ( Akademi Keperawatan) YARSI SUMBAR di BUKITTINGGI DepKes RI No.HK 00.06.1.3.0009 dan Dikti No.16/d/2006 sekarang sudah terakredisi Pusdiknakes RI nilai b+,No.HK.00.06.02.02.1791. Dalam rangka menghadapi era globalisasi tahun 2010 yang akan datang maka Pemerintah Republik Indonesia malalui Departemen Kesehatan telah memiliki visi pada pilar paradigma sehat yaitu pemberian pelayan kesehatan yang profesional . Berdasarkan data SUMBAR Dalam Angka
Kantor Dinas & Kessos SUMBAR, terdapat fasilitas pelayanan kesehatan 17 RS Pemerintah (2 RS tipe B, 11 RS tipe C,3 RS tipe Daerah dan 1 RS Jiwa), 25 RS Swasta didalamnya (termasuk 7 RS dan Balai Kesehatan YARSI se SUMBAR), 204 Puskemas, 8112 Puskesmas pembantu, dan cukup banya balai kesehatan dan klinik-klinik kesehatan swata lainnya. Survei lapangan yang dilakukaan didaerah Sumatra Barat bagian Utara yaitu Kabupaten Pasaman, 50 Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Agam dan khususnnya Kota Bukittinggi terdapat 7 buah Rumah Sakit Pemerintah dan 4 buah Rumah Sakit Swasta yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatra Barat ditambah dengan 51 buah Klinik / Balai Pengobatan daan bahkan Pemerintah Sumatra Barat tahun 2001 telah menunjuk Kota Bukittinggi sebagai tempat didirikannya Rumah Sakit Pusat Stroke Nasional (RSSN Bukittinggi) di Bukittinggi yang dulunya RSUP Bukittinggi. Karena itu sesuai dengan Visi dan misi dari Pemerintah Kota Bukittinggi yakni menciptkan tenaga kesehatan yang profeional dan memiliki kemmpuan yang tinggi serta terampil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Melihat peluang diatas, khususnya mengakomodir cita-cita dalam visi dan misi Yarsi Sumbar tentang keinginan pengembangan pendidikan dibidang kesehatan di Sumatra Barat dalam bentuk
STIKES dengan keterpaduan program dibuka di daerah Kota Bukittinggi dengan prinsip aliansi dengan User serta pendidikaan sejenis yang ada, tentunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan standar yang ada. Selain itu Menyikapi peningkatan dan penyediaan tenaga kesehatan yang profesional dan memenuhi tandar pelayanan masih banyak tuntutan masyarakat daaan Pemerintaah akan tenaga kesehatan yang ahli dibidang keperawatan, kesehatan, serta tenaga kesehatan penunjang lainnya, maka Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) SUMBAR berkeinginan untuk mengembangkan / meningkatkan status pendidikan yang ada sekarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES YARSI SUMBAR ) bertempat di Bukittinggi dengan prioritas 3 (tiga) program studi yaitu : 1. Program Studi Ilmu
Keperawataan (jenjang S-1), Penambahan pengusulan program baru.
2. Program Studi Ilmu Kebidanan (jenjang D III), Penambaahan pengusulan program baru.
3. Program Studi Ilmu Keperaawatan (jenjang D III), sebagai pendamping persyaratan menjadi 3 program studi yang sekarang sudah berdiri sesuai izin Depkes RI No. HK.00.06.1.3.009 & ndash; 3 Januari 2000,
Perpanjangan No. HK.00.06.1.1.02008 – 14 Juni 2002. Serta telaah konvensi Izin Dikti No. 116/D/O/2006. Pembukaan ketiga program studi tersebut tentunya telah didukung dengan cukup sarana dan prasarana yang memadaai yaitu gedung tempaat kuliah milik sendiri, Rumah Sakit tempat praktikum milik sendiri, Laboratorium Keperawatan, Laboratorium Biomedik Dasar, Laboratorium Komputer (Multimedia) yang semuanya milik sendiri, Alat Media Pendidikan seperti : OHP, LCD beserta Lap Top, Wire Less, internet , White Board, Meja, Kursi Kuliah, TV, Video, Buku perpustakaan sudah lebih dari 1000 Judul, peralatan administrasi perkantoran seperti : Komputer kantor, mesin foto copy, printer, calculator, lemari arsip, meja dan kursi kerja daan lain-lain
Materi refrensi www.stikesyarsibukittinggi.com