PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laporan terbaru dari Institut Kedokteran(IOM) melaporkan bahwa pencegahan kesalahan pengobatan, sekali lagi telah meningkat dan berada pada tingkat kesalahan yang berat (IOM,2006). Dijelaskan dalam laporannya bahwa ditemukan kesalahan dalam prosedur pengobatan lebih dari 1,5 juta pasien setiap tahun dan setiap pasien rawat inap beresiko untuk mendapatkan satu kesalahan obat perhari (IOM, 2006). Hasil survey langsung pada tahun 2003 oleh Institut Safe Madication Practice (ISMP) mengidentifikasi masalah-masalah dalam penggunaan infus pump di Canada, 75% responden RS melaporkan masalah-masalah dengan infus pump, mayoritas 58 % berhubungan dengan kesalahan dalam laju perhitungan, kesalahan bebas-alur (47%), kesalahan sensor udara (47%) dan kesalahan overdosis (36 %). Dimana semua kesalahan bersumber dari kesalahan manusia seperti salah dalam pemograman.
Alat infus adalah salah satu peralatan medis yang paling banyak digunakan. Dalam dunia kedokteran dan keperawatan infus merupakan alat yang paling sering digunakan, sekitar 90% pasien di Rumah Sakit menerima berbagai pengobatan melalui infus (Lee & Morgan, 2007). Fungsi infus sendiri yaitu untuk memberikan cairan kepada pasien secara berkala. Kesalahan dalam pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada pasien(hicks,et al,2003). Saat ini penggunaan infus di rumah sakit masih secara manual dimana kesalahan-kesalahan seperti tersebut masih sering terjadi. Sebuah unit perawatan intensif baru-baru ini menemukan 47% efek samping adalah karena pengobatan dan dosis yang salah (Rothchild, et al, 2005)
Perkembangan dunia medis dibangun oleh dua faktor penting yaitu faktor manusia dan yang kedua adalah faktor perlengkapan medis yang menunjang kebutuhan medis. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kedokteran, yang berasimilasi dengan bidang elektro, tuntutan masyarakat akan tingkat keselamatan jiwa yang semakin meningkat serta kepercayaan akan reputasi rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan perlunya peningkatan kualitas pada bidang teknologi medis.
Sebagai hasil dari kemajuan teknologi tersebut, saat ini sudah dikenal penggunaan infus pump yang berbasis wireless teknologi atau yang sering disebut Smart Infus Pump. Alat ini memiliki software sebagai served based yang didesain untuk menghubungkan data antara pusat informasi obat dan alat infus di rumah sakit untuk memonitor, mengkontrol dan menerima laporan dari sistem pada semua level.
Secara umum maksud dari infus pump digunakan untuk membenarkan masukan cairan melalui intravena atau epidural untuk terapi dan atau keperluan diagnosa. Badan Kesehatan Kanada sekarang merekomendasikan pengggunaan infus pump yang mampu melindungi dan mengurangi kesalahan dosis, contoh Smart Technology yang mampu menjaga jumlah dosis dan kesalahan dalam laju infus(CADTH, 2007).
Penggunaan dari sistem Smart Infus Pump membutuhkan proses yang formal dengan melibatkan berbagai pemegang kebijakan dan didasarkan pada kebutuhan bukan sekedar mengganti infus pump tapi dengan yang baru, tapi lebih karena keamanan bagi pasien.
KAJIAN LITERATUR
Karakteristik Smart Infus Pump
Kemajuan teknologi, “smart infus pump” dimulai untuk mengurangi resiko kesalahan dalam pemberian obat-obatan secara IV. Ada beberapa fungsi dari Smart Infus Pump yaitu meliputi kemampuan untuk menyimpan petunjuk data dosis obat dalam pusat datanya(library) dan melakukan program sesuai dengan petunjuk dosis yang tersimpan untuk mengingatkan klinikan akan kemungkinan kesalahan terapi pengobatan. Data penyimpan obat-obatan pada infus pump dapat mengizinkan institusi (rumah sakit) untuk mengatur batas-batas penggunaan obat- batas terendah dan tertinggi penggunaan- dan menyimpannya dalam memori. Jika suatu saat dosis diberikan keluar dari batas tersebut maka akan ada batas “soft-stop”, infus pump akan mengeluarkan tanda suara peringatan, yang akan menginformasikan klinikan bahwa dosis tersebut keluar dalam batas yang di rekomendasikan dan meminta konfirmasi dari klinikan untuk memperbaikinya. Institusi juga dapat membuat tanda “berhenti” dimana jika pengguna tidak mengikuti masukan yang melebihi batas aturan. Beberapa infus pump juga dapat menyatukan monitoring pasien dan parameter lainnya seperti umur, kondisi klinik dan infus pump modern saat ini dapat(HHFG,2009).
Lebih lanjut lagi infus pump smart dapat menyediakan data pengembangan kualitas yang berkesinambunan(Continuous Qualitity Improvement) yang mana menginformasikan RS mengenai frekuensi penggunaan dan efektifitas dari sistem mereka, karena itu sistem CQI dapat mengidentifikasi pengembangan yang dibutuhkan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan seperti teknologi informasi yang lain yang mencegah kesalahan medikasi (pesanan dokter yang terkomputerisasi dan alat-alat pembuangan otomatis), sistem infus smart harus diintegrasikan didalam proses administrasi yang lain untuk memastikan kesuksesannya dan optimisasi. Oleh karenanya tujuan utama bukanlah untuk mengimplementasikan Smart IV pump yang berdiri sendiri namun lebih untuk mengimplementasikan sebuah sistem smart IV yang mengintegrasikan pompa infus dengan sistem-sistem informasi yang lain. Adalah hal yang penting untuk mengidentifikasi dampak yang sistem Smart IV miliki pada berbagai tahapan dan pemangku-pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses administrasi medikasi. Sebagai contoh sistem Smart IV akan memiliki dampak terbesarnya apabila mereka menolong menghubungkan beberapa informasi( informasi yang berada didalam resep dokter dan data penyimpanan obat ) dan apabila mereka tugas-tugas berulang (cek masalah-masalah).
Sistem Smart Infus Pump dapat meningkatkan proses administrasi medikasi yang benar dengan memperkokoh kekuatan dari teknologi informasi (contoh, mengingat aturan yang diterapkan untuk membatasi dosis limit) dan mendorong para dokter dan perawat untuk berfikir melakukan sesuatu yang lebih baik. Namun untuk mengintegrasikan penerapan smart infus pump, rumah sakit harus menyiapkan anggaran operasional yang signifikan baik untuk biaya pemeliharaan, perizinan, perbaharuan library, peningkatan mutu yang berkelanjutan dan pelaporan. Meskipun Smart Infus pump dapat mengurangi kemungkinan kesalahan akibat pemograman yang tidak benar, mereka akan gagal untuk meningkatkan keamanan obat kecuali faktor teknologi dan perilaku diperhatikan.Teknologi dapat mengubah cara kerja dan karena kerja perawatan dan prosesnya kompleks, sangat dimungkinkan menghilangkan konsekuensi negatif. Kapanpun penerapan teknologi, maka dampak positif dan negatif dari teknologi baru akan tampak.
Manfaat penggunaan Smart Infus Pump
Smart infus pump meliputi data penyimpan obat dari institusi, Data penyimpan ini meliputi nama obat, konsentrasi obat, batas bawah dan atas dari dosis obat, laju infus, unit (untuk obat atau dosis) dan area perawatan klinik. Tim multidisplin yang meliputi ahli farmasi, perawat dan dokter mengeset dan meng-update data penyimpanan obat tersebut berdasarkan panduan dari institusi.
Dalam proses pemberian obat melalui infus memiliki kemungkinan terjadi kesalahan meliputi pembacaan pesanan, menghitung pengobatan, mempersiapkan infus dan program infus pump. Paling banyak kesalahan meliputi misinterpretasi pesanan, kesalahan obat, kesalahan jumlah konsentrasi obat, kesalahan obat untuk infus dan kesalahan memasukkan konsentrasi infus. Smart pump telah didesain untuk mengurangi kesalahan dosis ketika pemberian obat harus melalui jalur IV. Secara khusus smart IV pump digunakan di Rumah Sakit pada obat-obat yang spesifik yang membutuhkan perhitungan dosis lebih spesifik baik lebih besar atau lebih kecil. Fungsi alat ini adalah mendeteksi apabila cairan didalam infus sudah menunjukkan tanda-tanda akan habis, maka akan mengirimkan sinyal ke pusat kendali selanjutnya pusat kendali akan mengirimkan respon untuk mengisi kembali.
Meskipun Smart Infus Pump bervariasi tergantung produsen, langkah-langkah yang diambil ketika menggunakan Smart infus pump adalah serupa. Ketika anda menghidupkan alat maka smart infus pump akan meminta anda memasukkan data area perawatan pasien yang kemudian secara otomatis mengkonfigurasi alat untuk menyesuaikan dengan parameter infus pada area perawatan tersebut. Berikutnya program akan menampilkan obat yang dimaksudkan dan konsentrasi dari obat tersebut, memasukkan dosis dan perintah flow dari infus. Smart infus pump kemudian akan memeriksa informasi tersebut dengan library yang dimiliki. Jika parameter yang diprogramkan sesuai dengan data pada Library maka smart infus pump akan memulai kerjanya, namun jika apa yang telah diprogramkan diluar dari yang direkomendasikan maka smart infus pump akan mengeluarkan tanda untuk mengingatkan klinikal akan kesalahan dosis tersebut (HHFG, 2009).
Kemampuan infus pump ini mendukung 5 prinsip benar dari administrasi pengobatan : benar obat, benar pasien, dengan benar rute, dengan benar dosis dan benar waktu. Smart infus pump juga akan menyimpan semua data, tanda, merekam waktu, tanggal, obat, konsentrasi dan flow infus serta tindakan klinikan.
Smart infus pump memiliki sistem pengaman obat yang disebut sebagai Dosis Error Reduction Sistem (DERS). Sebuah DERS dirancang oleh produsen dan berisi perangkat lunak yang membantu pengguna wapada terhadap potensi kesalahan dosis sebelum pengiriman obat-obatan. Secara khusus Smart infus pump memungkinkan rumah sakit untuk mengkonfigurasi perangkat lunak tersebut dengan karakteristik pasien, baik jenis pasien (dewasa atau anak), jenis perlakuaan (onkologi, bedah). Berdasarkan hal diatas rumah sakit dapat menyesuaikan antara pemilihan obat dengan kebutuhan pasien sesuai dengan area perawatannya.
Secara umum manfaat dari smart infus pump adalah(Vanderveen,2007)
1. Mengenali tanda batas aman
Batas laju infus dalam ml/jam dapat ditambahkan untuk infus tanpa memerlukan perhitungan manual, seperti nutrisi parenteral total, IV emulsi lemak darah dan konsentrasi insulin. Selain itu dengan memasukkan data mengenai luas permukaan tubuh, smart IV pump dapat melindungi infus kemoterapi secara tepat. Bolus dan infus intermitten juga dijaga dengan baik pada dosis total dan waktu infus. Smart infus pump juga dapat mengingatkan perawat bahwa obat yang sama sudah disuntikkan atau berat badan pasien melebihi batas pemberian obat.
2. Pemilihan obat sesuai dengan indikasi terapeutik
Untuk obat-obatan khusus seperti pada kasus stroke, infark miokard, emboli paru, library obat dapat di atur untuk memungkinkan pemilihan obat sesuai dengan indikasi terapeutik.
Setiap kategori terapi dapat memiliki dosis yang berbeda berdasarkan rekomendasi dari administrasi, selain itu administator dapat menggunakan teknik lain untuk pemantauan dan informasi obat seperti pemantauan EKG jika laju infus melebihi 10 mEq/hr
3. Kontrol Analgesia
Smart infus pump dapat dikombinasikan untuk pemantauan pernafasan kontiniu (pulsa oksimetri dan kapnografi non invasif). Informasi mengenai hubunan dosis obat dengan laju pernafasan mengurangi resiko depresi pernafasan yang berhubungan dengan analgesia (Maddox, 2006)
4. Bar-Code obat
Perangkat smart infus dapat membaca bar-code yang diterapka oleh produsen atau farmasi. Ketika bar code di obat IV dipindai, infus pump secara otomatis memilih pengobatan yang benar dan konsentrasi (Vanderveen, 2006).
Pengumpulan data continuous quality improvement (CQI)
Ketika smart infus pump pertama kali diperkenalkan, untuk dapat mengakses informasi diperlukan suatu perangkat yang terhubung dengan komputer/laptop untuk mendownload data CQI. Sebagain besar didownload dalam waktu 6 bulan atau 1 tahun yang dilakukan oleh departemen teknik biomedis. Sebuah kemajuan signifikan telah mengotomatisasi pengumpulan data melalui konektivitas nirkabel antara jaringan informasi sebuah sistem rumah sakit dan masing-masing perangkat infus.
Sejumlah rumah sakit yang telah berkembang sekarang memiliki konektivitas nirkabel untuk setiap infus pump. Sekarang data CQI dapat dikumpulkan secara otomatis dan laporan dapat dilihat oleh apoteker, perawat dan manajer setiap hari. Kesalahan praktek dapat di identifikasi dengan cepat, batas dosis yang mungkin dapat mengganggu dapat disesuaikan dan informasi obat baru dapat diberikan dengan cepat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem komputerisasi pengaman infus seperti smart infus pump, merupakan salah satu kemajuan teknologi kesehatan yang dapat membantu para klinikan untuk mengurangi frekuensi dan kefatalan dalam pemberian pengobatan. Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 2001, alat dan software terus dikembangkan. Smart infus pump juga mendorong keuntungan dalam membantu mencegah kesalahan terapi yang serius dan mengancam kehidupan. Di lain pihak data mengenai pengembangan kualitas yang berkesinambungan (CQI) dan laporan pemakaian membantu staf yang sebelumnya tidak mengetahui isu keamanan obat,regimen terapi, untuk mengidentifikasi praktek yang terbaik. Dalam proses seleksi dan implementasi teknologi smart infus pump, rumah sakit butuh untuk mengevaluasi kapasitas lebih lanjut, data laporan CQI dan pelatihan dan dukungan program untuk membantu rumah sakit merealisasikan dalam jangka pendek dan jangka panjang secara aman.
Rekomendasi
Penggunaan smart infus pump di Indonesia belum sepenuhnya sesu ai dengan perkembangannya tekini. Penggunaan infus pump di Indonesia hanya sebatas pada pengaturan jumlah cairan. Penggunaan smart infus pump akan sangat membantu pelayanan kesehatan yang bekaitan dengan keamanan dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien, sehingga hal ini diharapkan dapat di implementasikan di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia. Lebih lanjut, diperlukan penelitian mengenai efektifitas penggunaan smart infus pump agar penggunaannya benar-benar tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Vanderveen T. Smart pumps: advanced capabilities and continuous quality improvement. Patient Safety & Quality Healthcare Newsletter 2007. Diakses melalui: http://www.psqh.com/janfeb07/smartpumps.html,tanggal 1 oktober 2010
Beattie S. Technology today: smart IV pumps. RN 2005;68(12). Diakses melalui: http://rnweb.com/rnweb/article/articleDetail.jsp?id=254828 , tanggal 1 oktober 2010
PA-PSRS Patient Safety Advisory, Vol. 4,No. 4. 2007. Diakses melalui : https://www. papsrs.state.pa.us/Workflow/MailingListAddition.aspx, tanggal 23 september 2010
Lee, L.S dan Morgan,L.(2007). Implementation of wireless “intelligent pump IV infusion technology in a not for profit academic hospital setting. Wolters Kluwer Health, Inc 42, 832-842
Ndegawa,S dan Farrah,K (2007). Smart Infusion Pumps. Health technology Inquiry service.
Carayon, et al. Observing Nurse Interaction with infusion pump technologies. Advanaces in Patient safety, vol 2, 350-363. Diakses melalui https://www.papsrs.state.pa.us/Workflow/MailingListAddition.aspx.tanggal 23 september 2010
Healthcare human factor groups. (2009). Smart medication delivery system. University Health Network.Canada
Hicks, R. W., Cousins, D. D., & Williams, R. L. (2003). Summary of information submitted to MEDMARX in the year 2002. The quest for quality. Rockville, MD: USP Center for the Advancement of Patient Safety
Kokoh,B. Thajjono,A. (2009) .Rancangan bangun alat pengaturan jumlah tetesan infus pada pasien dan monitoring jarak jauh dengan PC.ITS.Surabaya
Rothschild JM, Keohane CA, Thompson S, Bates DW. Intelligent intravenous
infusion pumps to improve medication administration safety. AMIA Annu Symp
Proc 2003;992. Di akses melalui :
http://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=1480207&blobtype=pdf
(tanggal 1 oktober 2010).