A. Pengertian Promosi Kesehatan
Definisi Promosi Kesehatan (Health Promotion) dalam ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Heart) mempunyai dua pengertian.
1. Promosi kesehatan adalah sebagian dari tingkat kesehatan dalam konteks ini adalah peningkatan kesehatan.
2. Promosi kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarkan, mengenalkan, atau pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima atau membeli (dalam arti menerima prilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan kesehatantersebut yang akhirnya masyarakat mau berprilaku hidup sehat.
Dari pengertian promosi kesehatan yang kedua ini maka sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berprilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
B. Tujuan Promosi Kesehatan.
Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatakan kemampuan individu, keluarga, kelompok masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
Bagaimana Promosi Kesehatan ?
Model-model nilai Promosi Kesehatan .
1. HBM (Health Belief Model Theory).
Teori ini dikembangkan oleh Becker (1974) dari teori lapangan (Field Theory, Lewin 1945) menjadi kepercayaan kesehatan (Health Belief Models)
- Model kepercayaan Kesehatan (HBM)
Bidang pendidikan dan model ini mengenggap bahwa prilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan maupun sikap.
- Secara Khusus
Model ini menegeskan menganggap bahwa seorang tentang kerentangan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorangdalam prilaku kesehatan.
- Health Belief Models
Menyangkut orang terhadap keberhasilan suatu intervensi medis dan bila mereka melihat tidak akan mencari pertolongan medis atau pencegah penyakit bila mereka kurang pengetahuan dan motivasi minimal yang relevan dengan kesakitanya, bila memandang keadaan tidak cukup berbahaya bila tidak yang beberapa kesulitan dalam melakukan prilaku kesehatan yang disarankan.
Health Belief Models (HBM) menurut Resenstoch (1982) model kepercayaan Kesehatan mencakup 5 unsur utama antara lain :
a. Perceived susceptibility adalah persepsi individu tentang kemungkinannya terkena suatu penyakit mereka yang merasadapat terkena penyakit tersebut akan lebih cepat terencam.
b. Perceived threats adalah ancaman yang besar tersebut mendorong individu untuk melakukan tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit. Namun ancaman terlalu besar malah menimbulkan rasa takut dalam diri individu yang justru menghambatnya melakukan tindakan karena ia merasa tidak berdaya melawan ancaman itu. Guna mengurangi rasa ancaman itu ditawarkan suatu alternative tindakan petugas kesehatan.
c. Perceived Benefitc and Barnes apakah individu akan menyetujui alternative yang di ajukan petugas kesehatan tergantung pada pandangan tentang manfaat dan hambatan dari pelaksanaan alternative tersebut. Individu akan mempertimbangkan, apakah alternative itu memang dapat mengurangi ancaman penyakit dan akibat merugikan. Namun sebaliknya, konsekuensi negative dari tindakan yang di ajukan itu (biaya yang mahal, rasa malu, takut akan rasa sakit) sering menimbulkan keinginan individu untuk justru menghindari alternative yang di ajukan petugas kesehatan.
d. Cues to Action, untuk akhirnya memutuskan menerima atau menolak alternative tindakan tersebut, diperlukan satu lagi faktor pencetus yang dapat dari dalam diri individu (munculnya gejala-gejala penyakit).
2. Transtheorycal Models
a. Transtheorycal Models menitik beratkan pada:
Stage of change (tahap-tahap perubahan) merupakan pemikiran penting karena dalam hal ini menggambarkan dimensi sementara tahapan perubahan ini meliputi 6 tingkatan kemajuan yaitu:
1. Precontemplation (pemikiran awal).
2. Contenplation (memikirkan).
3. Preparation (persiapan).
4. Action (tindakan).
5. Mentenance (pemeliharaan).
6. Termination (akhir).
b. Processes of change (proses perubahan) terdiri dari 10 perubahan:
1. Consciousness raising (penumbuhan kesadaran).
2. Dramatic relief (penyuluhan dramatik).
3. Self-reevaluation (evaluasi diri).
4. Environmental reevaluation (evaluasi lingkungan).
5. Self liberation (kebebasan pribadi).
6. Helping relationship (kerjasama).
7. Counter conditional (kondisi yang berlawanan).
8. Contingency management (pengelolaan kemungkinan).
9. Stimulus control (pengendalian rangsangan).
10. Social liberation (kebebasan sosial).
c. Decisional balance
1. Provide : keuntungan dari perubahan.
2. Cost : biaya yang dibutuhkan untuk perubahan.
d. Self efficiency
1. Confidence.
2. Tempation.
e. Critical assumption (asumsi kritis).
C. Visi dan Misi Promosi kesehatan
Visi National promosi Kesehatan adalah terwujudnya prilaku hidup bersih dan sehat 2010 atau “PHBS 2010”, yaitu keadaan dimana individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan Prilaku Hidup Bersih Dah Sehat(PHBS) dalam rangka :
1. Mencegah timbulnya penyakit.
2. Menanggulangi Penyakit.
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
4. Mengembangkan / menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Misi
Program Promosi kesehatan
1. Memberdayakan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupu melalui pengorganisasian pergerakan masyarakat.
2. Membina suasana atau linkungan yang kondusif bagi terciptanya prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
3. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihaklain yang berkepentingan (Stakeholders).
D. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
1. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
Adapun Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan antara lain :
a. Kerjasama dan Kolaborasi
Ini akan memperkuat pelaksanaan atau promosi kesehatan. Manusia pada hakekatnya senang saling membantu dan berkerja sama dan saling berinteraksi didalam memperoleh pengalaman-pengalaman dari orang lain untuk dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreativ individu.
b. Promosi kesehatan bertujuan untuk melakukan perubahan prilaku, dan terjadi perubahan prilaku itu sendiri memerlukan waktu yang lama serta kesabaran dan merupakan suatu proses evaluasi secara bertahap.
c. Komprehensi, Promosi kesehatan merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang diharapkan menjalin kerja sama yang baik satu dengan yang lainnya untuk menciptakan lingkungan yang baik dan mendukung akan perubahan perilaku positif dari individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
d. Aspirasi
- Keterlibatan pihak dari masyarakat (Community Participation).
- Keterlibatan berbagai sektor terkait : Berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan hendaknya harus melalui pendekatan yang terintegrasi dengan sektor-sektor terkait lainnya seperti pemerintah, pendidikan, pertanian, perikanan, sektor industry, kesehatan, organisasi pengusaha, serta berbagai professional dari disiplin ilmu lainnya.
- Keterlibatan organisasi masyarakat.
f. Berkesinambungan.
Program promosi kesehatan hendaknya dilakukan secara berkesinambungan agar pesan-pesan dalam pembelajaran yang diperoleh dapat diadopsi dengan lestari dalam keshidupan sehari-hari di rumah maupun dimana saja berada sehingga dapat merupakan contoh dalam perubahan perilaku
Definisi Promosi Kesehatan (Health Promotion) dalam ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Heart) mempunyai dua pengertian.
1. Promosi kesehatan adalah sebagian dari tingkat kesehatan dalam konteks ini adalah peningkatan kesehatan.
2. Promosi kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarkan, mengenalkan, atau pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima atau membeli (dalam arti menerima prilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan kesehatantersebut yang akhirnya masyarakat mau berprilaku hidup sehat.
Dari pengertian promosi kesehatan yang kedua ini maka sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berprilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
B. Tujuan Promosi Kesehatan.
Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatakan kemampuan individu, keluarga, kelompok masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
Bagaimana Promosi Kesehatan ?
Model-model nilai Promosi Kesehatan .
1. HBM (Health Belief Model Theory).
Teori ini dikembangkan oleh Becker (1974) dari teori lapangan (Field Theory, Lewin 1945) menjadi kepercayaan kesehatan (Health Belief Models)
- Model kepercayaan Kesehatan (HBM)
Bidang pendidikan dan model ini mengenggap bahwa prilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan maupun sikap.
- Secara Khusus
Model ini menegeskan menganggap bahwa seorang tentang kerentangan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorangdalam prilaku kesehatan.
- Health Belief Models
Menyangkut orang terhadap keberhasilan suatu intervensi medis dan bila mereka melihat tidak akan mencari pertolongan medis atau pencegah penyakit bila mereka kurang pengetahuan dan motivasi minimal yang relevan dengan kesakitanya, bila memandang keadaan tidak cukup berbahaya bila tidak yang beberapa kesulitan dalam melakukan prilaku kesehatan yang disarankan.
Health Belief Models (HBM) menurut Resenstoch (1982) model kepercayaan Kesehatan mencakup 5 unsur utama antara lain :
a. Perceived susceptibility adalah persepsi individu tentang kemungkinannya terkena suatu penyakit mereka yang merasadapat terkena penyakit tersebut akan lebih cepat terencam.
b. Perceived threats adalah ancaman yang besar tersebut mendorong individu untuk melakukan tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit. Namun ancaman terlalu besar malah menimbulkan rasa takut dalam diri individu yang justru menghambatnya melakukan tindakan karena ia merasa tidak berdaya melawan ancaman itu. Guna mengurangi rasa ancaman itu ditawarkan suatu alternative tindakan petugas kesehatan.
c. Perceived Benefitc and Barnes apakah individu akan menyetujui alternative yang di ajukan petugas kesehatan tergantung pada pandangan tentang manfaat dan hambatan dari pelaksanaan alternative tersebut. Individu akan mempertimbangkan, apakah alternative itu memang dapat mengurangi ancaman penyakit dan akibat merugikan. Namun sebaliknya, konsekuensi negative dari tindakan yang di ajukan itu (biaya yang mahal, rasa malu, takut akan rasa sakit) sering menimbulkan keinginan individu untuk justru menghindari alternative yang di ajukan petugas kesehatan.
d. Cues to Action, untuk akhirnya memutuskan menerima atau menolak alternative tindakan tersebut, diperlukan satu lagi faktor pencetus yang dapat dari dalam diri individu (munculnya gejala-gejala penyakit).
2. Transtheorycal Models
a. Transtheorycal Models menitik beratkan pada:
Stage of change (tahap-tahap perubahan) merupakan pemikiran penting karena dalam hal ini menggambarkan dimensi sementara tahapan perubahan ini meliputi 6 tingkatan kemajuan yaitu:
1. Precontemplation (pemikiran awal).
2. Contenplation (memikirkan).
3. Preparation (persiapan).
4. Action (tindakan).
5. Mentenance (pemeliharaan).
6. Termination (akhir).
b. Processes of change (proses perubahan) terdiri dari 10 perubahan:
1. Consciousness raising (penumbuhan kesadaran).
2. Dramatic relief (penyuluhan dramatik).
3. Self-reevaluation (evaluasi diri).
4. Environmental reevaluation (evaluasi lingkungan).
5. Self liberation (kebebasan pribadi).
6. Helping relationship (kerjasama).
7. Counter conditional (kondisi yang berlawanan).
8. Contingency management (pengelolaan kemungkinan).
9. Stimulus control (pengendalian rangsangan).
10. Social liberation (kebebasan sosial).
c. Decisional balance
1. Provide : keuntungan dari perubahan.
2. Cost : biaya yang dibutuhkan untuk perubahan.
d. Self efficiency
1. Confidence.
2. Tempation.
e. Critical assumption (asumsi kritis).
C. Visi dan Misi Promosi kesehatan
Visi National promosi Kesehatan adalah terwujudnya prilaku hidup bersih dan sehat 2010 atau “PHBS 2010”, yaitu keadaan dimana individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan Prilaku Hidup Bersih Dah Sehat(PHBS) dalam rangka :
1. Mencegah timbulnya penyakit.
2. Menanggulangi Penyakit.
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
4. Mengembangkan / menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Misi
Program Promosi kesehatan
1. Memberdayakan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupu melalui pengorganisasian pergerakan masyarakat.
2. Membina suasana atau linkungan yang kondusif bagi terciptanya prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
3. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihaklain yang berkepentingan (Stakeholders).
D. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
1. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan
Adapun Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan antara lain :
a. Kerjasama dan Kolaborasi
Ini akan memperkuat pelaksanaan atau promosi kesehatan. Manusia pada hakekatnya senang saling membantu dan berkerja sama dan saling berinteraksi didalam memperoleh pengalaman-pengalaman dari orang lain untuk dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreativ individu.
b. Promosi kesehatan bertujuan untuk melakukan perubahan prilaku, dan terjadi perubahan prilaku itu sendiri memerlukan waktu yang lama serta kesabaran dan merupakan suatu proses evaluasi secara bertahap.
c. Komprehensi, Promosi kesehatan merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang diharapkan menjalin kerja sama yang baik satu dengan yang lainnya untuk menciptakan lingkungan yang baik dan mendukung akan perubahan perilaku positif dari individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
d. Aspirasi
- Keterlibatan pihak dari masyarakat (Community Participation).
- Keterlibatan berbagai sektor terkait : Berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan hendaknya harus melalui pendekatan yang terintegrasi dengan sektor-sektor terkait lainnya seperti pemerintah, pendidikan, pertanian, perikanan, sektor industry, kesehatan, organisasi pengusaha, serta berbagai professional dari disiplin ilmu lainnya.
- Keterlibatan organisasi masyarakat.
f. Berkesinambungan.
Program promosi kesehatan hendaknya dilakukan secara berkesinambungan agar pesan-pesan dalam pembelajaran yang diperoleh dapat diadopsi dengan lestari dalam keshidupan sehari-hari di rumah maupun dimana saja berada sehingga dapat merupakan contoh dalam perubahan perilaku