terlalu banyak mengalami stres



- Badan terasa letih, tidak bergairah, serta semangat untuk bekerja atau hidup yang terus menurun.

- Mudah lupa, sulit berkonsentrasi, pikiran selalu terpecah dan berpindah-pindah

- Sulit membuat keputusan, suka menunda pekerjaan atau apa saja.

- Sulit tidur, insomania. Akibat seringkali mengkonsumsi obat-obat penenang.

- Sistem kekebalan tubuh menurun, dan memicu timbulnya berbagai macam penyakit seperti : penyakit2 yang berhubungan dengan lambung (maag) dan alat-alat pencernakan; kanker, penyakit kardiovaskuler (tekanan darah, jantung, bahkan stoke)

- Tidak bisa rileks. Merasa selalu terburu-buru atau seperti ada orang yang mengejarnya.

- Perasaan kawatir yang berlebihan dan tidak beralasan.

- Pikirannya terus berjalan tak tentu ujung pangkalnya.

- Perangainya berubah, sulit mengontrol diri, mudah marah, gampang tersinggung, menjadi murung dan penyendiri.

- Banyak mencela atau mengkritik orang lain tanpa sebab. Ada saja yang dikritiknya.

- Banyak keluhan fisik; merasa seluruh badannya terasa sakit, padahal sebenarnya tidak sakit (psikosomatis)

-Terjadi penuaan pada jaringan dalam dan kulit menjadi lebih kering.

- Mulai kecanduan narkoba, peminum atau perokok.

- Kerohanian juga merosot. Kehilangan makna hidup, kosong dan kurang menikmati persekutuan atau hubungan pribadi dengan Tuhan.

Orang dengan gejala semacam ini kalau memeriksakan diri kedokter paling-paling akan disuruh isrirahat barang 2-3 hari dengan diberi sedikit vitamin, dan anjuran untuk melakukan olah raga ringan. Sayang, bahwa hampir tidak ada seorangpun yang bisa menghilangkan faktor pemicu terjadinya stres (stressor) itu. Tetapi yang dimungkinkan adalah bahwa setiap individu bisa belajar menguasai diri untuk tidak dikuasai oleh stres >:D

1. Melindungi individu dari kecemasan
2. Meringankan penderitaan bila mengalami suatu kegagalan
3. Menjaga harga diri


CARA PENYESUAIAN DIRI


Berorientasi pada tugas
Misalnya : seseorang yang menghadapi kegagalan รจ kemungkinan bereaksi :
• penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras) atau menghadapi secara terang-terangan
• menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha)
• kompromi atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan tengah


Reaksi tersebut menunjukkan langkah-langkah :
a.Mempelajari dan menentukan persoalan
b.Menyusun alternatif penyelesaian
c.Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan besar akan berhasil
d.Bertindak
e.Menilai hasil tindakan dan dapat mengambil langkah yang lain bila kurang memuaskan

Mekanisme Pembelaan EGO

Bila digunakan terus menerus akibatnya ego bukannya mendapat perlindungan, melainkan lama kelamaan akan mendapat ancaman/bencana. Oleh karena mekanisme ini Tidak realistik Mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri Distorsi realitas pemutarbalikan realitas)

Mekanisme Pembelaan EGO


1.IDENTIFIKASI
ingin menyamai seorang figur yang diidealkan, dimana salah satu ciri atau segi tertentu dari figure itu ditransfer pada dirinya. Dengan demikian ia merasa harga dirinya bertambah tinggi.
Contoh :
Teguh, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan artis idolanya yang ia kagumi.

2. INTROJEKSI
Merupakan bentuk sederhana dari
identifikasi, dimana nilai-nilai, norma-
norma dari luar diikuti atau ditaati,
sehingga ego tidak lagi terganggu oleh
ancaman dari luar.
Contoh :
Rasa benci atau kecewa terhadap
kematian orang yang dicintai dialihkan
dengan cara menyalahkan diri sendiri.

3. PROJEKSI
Hal ini berlawanan dengan introjeksi,
dimana menyalahkan orang lain atas
kelalaian dan kesalahan-kesalahan
atau kekurangan diri sendiri, keinginan
keinginan, impuls-impuls sendiri.
Contoh :
Seorang wanita muda yang menyangkal
bahwa ia mempunyai perasaan seksual
terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh
bahwa temannya tersebut mencoba
merayunya

4. REPRESIPenyingkiran unsur psikik (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi nirsadar (dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls berbahaya.Contoh :Suatu pengalaman traumatis menjadi terlupakan


5. REGRESIKembali ke tingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku yang bersifat primitif).
Contoh :
Seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi, ketika seorang adiknya dilahirkan.
Esvi yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit


6. REACTION FORMATIONBertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya ekstrim dan sukar diterima.
Misalnya :
Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.


7. UNDOINGMeniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan.
Misalnya :
Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang


8. DISPLACEMENTMengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain.
Misalnya :
Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan sepulangnya ke rumah marah-marah pada adik-adiknya


9. SUBLIMASIMengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar disalurkan oleh karena mengganggu individu atau masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan
Misalnya :
Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang bermanfaat


10. ACTING OUTLangsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.
Misalnya :
Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit bertengkar


11. DENIALMenolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Misalnya :
Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya, menghindarkan diri dari pembicaraan mengenai pacar, perkawinan atau kebahagiaan


12. KOMPENSASIMenutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya atau kelebihannya.
Misalnya :
Saddam yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya


13. RASIONALISASIMemberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.
Misalnya :
Munawir yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.


14. FIKSASIBerhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat.
Misalnya :
Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan atau seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari orang tuanya dan orang lain.


15. SIMBOLISASIMenggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang sebenarnya
Misalnya :
Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan masturbasi sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor


16. DISOSIASIPemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran /identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri seorang individu.
Misalnya :
Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali)


17. KONVERSIAdalah transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.
Misalnya :
Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah

ersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran